Hilal Merah Islam. Lumajang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal akibat Erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 22 orang per- Senin (06/12) malam. Selain itu, warga yang dinyatakan masih dalam pencarian sebanyak 22 orang, dan mengalami luka sebanyak 56 orang.
"Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro," tulis keterangan dari BNPB. Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004 orang. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendataan dan validasi.
Informasi erupsi Gunung Semeru (3676 m dpl) gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga menjadi pantauan dan perhatian Relawan Kemanusiaan baik Relawan Malang Kota maupun Relawan di Kabupaten Malang dan Relawan Kemanusiaan HILMI FPI di wilayah lainnya.
Pagi harinya Tim Gabungan Relawan Malang Raya segera bergerak menuju Lumajang setelah melakukan koordinasi dengan DPP dan Relawan Kemanusiaan lainnya di wilayah Jawa Timur. Tim Relawan Malang Raya bergerak terlebih dahulu sebagai Tim Pendahulu (Team Advance) sementara Tim Relawan lainnya segera menyusul.
Berdasarkan konfirmasi Tim Relawan yang segera siap berangkat dari Relawan HILMI FPI Bondowoso, Relawan HILMI FPI Surabaya, Relawan HILMI FPI Nganjuk dan Relawan HILMI FPI Madura. Saat ini di masing-masing wilayah sedang melakukan penggalangan dana.
Tim Relawan segera menentukan Posko Relawan yang tepatnya berada di titik: Posko Relawan HILMI FPI Malang Raya Desa Supit Urang Rt 01 Rw 07 Rumah Bapak Hayati di pinggir jalan. Lokasi ini berjarak 3-4 Km dari titik terparah. Tim Relawan Malang Raya berjumlah 20 orang personil. Sementara untuk Koordinator Lapangan digawangi oleh Ustad Mukhlis.
Tim Relawan Kemanusiaan Malang Raya membawa sembako dan air mineral serta obat-obatan. Setibanya mereka disana langsung membagikan air mineral di Posko Pengungsi serta mengevakuasi peralatan rumah tangga milik warga yang masih bisa diselamatkan.
Lebih lanjut Habib Miqbil Assegaf (Relawan Kemanusiaan Malang Raya) menjelaskan bahwa Insya Allah Para Relawan akan berada di lokasi untuk waktu 2 minggu. Selanjutnya akan melihat situasi dan kondisi di lapangan. Bisa saja waktu dilokasi di perpanjang.
Narasumber: Ustad Mukhlis, Habib Miqbil Assegaf Relawan Kemanusiaan HILMI FPI Malang Raya.
