Rumah Pak Syukron Korban Gempa Malang Dibedah HILMI-Front Persaudaraan Islam Malang
Hilal Merah Indonesia. Malang - Rumah korban gempa milik keluarga Syukron, kini telah dapat dihuni kembali. Butuh proses panjang memang, untuk bisa membangun kembali tempat tinggal tersebut. Lantaran kondisi rumah yang sudah hancur serta penanganan medis untuk sang Istri yang sempat tertimpa reruntuhan.
Kisah ini berawal saat terjadinya Gempa Tektonik yang melanda Kabupaten Malang pada tanggal 9 April 2021 lalu. Dahsyatnya guncangan tersebut, membuat salah satu rumah di Desa Bulu Kitu, RT01/01, Kondang Legi, Malang, Jawa Timur, ambruk dan rentuhannya menimpa salah seorang korban yang kebetulan adalah istri dari Syukron sendiri.
Guncangan berskala 6,4 itu telah merobohkan rumah Syukron. Beruntung ia sempat keluar rumah, namun naas menimpa istri dan anaknya yang ketika akan berlari keluar, tertimpa teras rumah, sehingga membuat kakinya tertimpa reruntuhan bangunan, demikian seperti dilaporkan salah seorang Laskar Front Persaudraan Islam Kabupaten Malang yang pada saat itu ada di lokasi kejadian.
Dia (Laskar FPI tersebut) langsung membantu korban dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun karena patah tulang sehingga korban dibawa ke Sanggal Putung. "Sesudah itu, kita langsung memberikan bantuan berupa biaya pengobatan untuk si korban," ujar Ustad Mukhlis, Ketua HILMI Kabupaten Malang.
Kemudian, lanjutnya, DPW HILMI-Front Persaudaraan Islam Kabupaten Malang berencana untuk membantu untuk merenovasi rumah mereka (korban). "Kita langsung bermusyawarah dengan keluarga Bapak Syukron. Karena rumahnya cukup besar, maka butuh waktu lama, sehingga kita membantu merenovasi rumah tersebut," tambah Ustad Mukhlis.
Setelah berunding, akhirnya gagasan para relawanpun disepakati oleh pihak korban untuk memperkecil ukuran rumah tersebut. Sebelumnya rumah tersebut berukuran 10 x 15 meter persegi. Adapun anggaran yang terkumpul untuk pembangunan rumah tersebut berjumlah Rp. 7.000.000 ( tujtuh juta rupiah). Rumah Pak Syukron yang berukuran awal 10 X 15 meter, saat pembangunan kembali ukuran menjadi 5 x 13 meter.
"Setelah adanya persetujuan dari pihak korban, kamipun memperkecil menjadi berukuran 5x13 meter persegi. Karena berbagai kesibukan dalam menggalang donasi, Alhamdulillah, setelah Idul Fitri 1447H baru bisa memulai pengerjaan rumah tersebut, tepatnya tanggal 5 Syawal," papar ustad Mukhlis kembali.
Dengan bantuan warga dan para Laskar Front Persaudaraan Islam Kabupaten Malang, akhirnya pembangunan rumah tersebut dapat berjalan lancar. Bahkan saat ini Bapak Syukron dan keluarga sudah bisa menempati rumah tinggalnya tersebut.
"Atas nama keluarga korban, kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada DPP HILMI, DPW HILMI, serta para Laskar FPI, simpatisan serta masyarakat yang turut membantu proses pengobatan istri serta pembangunan rumah yang kami tempati saat ini," ungkap Syukron seraya berucap syukur.
Penulis: Aan Suherlan
Narasumber: Ustad Mukhlis Ketua HILMI Front Persaudaraan Islam Kabupaten Malang