Alifa usia 5 tahun, jangankan untuk mengenang, bertemu saja tidak pernah dengan ayahnya, sejak usia 9 bulan Alifa sudah harus menjalani kehidupan tanpa ayah, karena sudah meninggal.
Alifa, tingggal bersama kaka dan Ibunya, sering berpindah pindah tempat, ibunya Alifa selain mengurusi anak anak nya, juga harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya, pagi hari sudah harus berangkat menjadi buruh kuli memanen jamur, dengan upah 40 rb perhari, dari pagi hingga petang, pekerjaan itu terus ditekuni untuk menyambung kehidupan sehari-hari makan dan bekal sekolah kedua anak nya.
Tidak ada pilihan lain, selain harus tinggal di emperan rumah adik ibunya, yang didirikan bangunan untuk tinggal mereka bertiga, dan rumah kecil merekapun hancur akibat gempa Cianjur bulan yang lalu, duka mendalam dan kebingungan menyelimuti kehidupan mereka.
Selama dua bulan mereka tinggal di tenda pengungsian, dan kini mereka mengucap syukur, penuh kebahagiaan, solusi atas duka mereka perlahan teratasi, Relawan Nasional HILMI-PRI-FPI membangun HUNTARA semi permanen dan telah di laksanakan serah terima pada 19 Februari 2023, untuk Alifa bersama keluarganya, dengan ukuran lebih luas, dan kini mereka dapat tinggal dengan nyaman di rumah baru nya.
