Banjir Bandang mulai 'meradang'. Musibah ini seolah 'mewabah' dan menjalar hingga ke seluruh pelosok di Indonesia. Kali ini, Provinsi Sulawesi Tengah (sulteng) mulai terkena imbasnya akibat hujan deras yang mengguyur di Desa Bangga, Kecamatan Bangga, Kabupaten Sigi-Sulteng.
Tragisnya lagi, Tenda-tenda pengungsian yang digunakan warga untuk bermukim saat gempa terjadi, belum lama ini juga ikut hanyut, lantaran arus bah yang kuat.
Berdasarkan informasi yang diterima Media HILMI-FPI dari masyarakat setempat pada Sabtu malam 17 November 2018 kemarin, kini relawan FPI bersiaga di wilayah tersebut.
Ustad Mahmud selaku Sekretaris Daerah (sekda) DPD FPI Sulteng, langsung mengkoordinir serta membentuk tim untuk menerjunkan 'Tim Gerak Malam' agar segera melakukan tindakan.
Langkah awal yang dilakukan Relawan Tim Gerak Malam DPD FPI Sulteng yakni Survei langsung ke lokasi tempat terjadinya kejadian, Banjir Bandang yang melanda wilayah tersebut pada tengah malam, waktu setempat.
"Ya, kami mendengar dari Desa bangga telah terjadi Banjir Bandang dan Insya Allah kami (Tim Gerak Malam) akan bergerak kesana," ujar pria yang juga bertindak selaku Kordinator Relawan itu.
Sebelum keberangkatan, pekikan kalimat Takbir memecah suasana heningnya malam juga bertujuan untuk menyemangati regu yang berangkat.
"Masya Allah, meskipun gelap gulita, tim Relawan HILMI-FPI tetap bergerak menuju lokasi terkena banjir Bandang," tandas Bondan, Salah Seorang Relawan Tim Gerak Malam asal FPI DPD Sulawesi Tengah.
Menurutnya, terdapat 16 orang yang telah dibagi menjadi beberapa regu untuk bergerak menuju lokasi.(djo/red)
