Hilal Merah Islam. Lumajang - Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa. BNPB mencatat sebanyak 2.004 warga berada di 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian.
Pencarian pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang. Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan," ujar Irwan Subekti, Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru dalam keterangan persnya, Selasa (07/12) malam.
Sementara itu Paska erupsi Semeru Relawan Kemanusiaan HILMI FPI Malang Raya segera bergerak terjun ke Lumayang untuk membantu para pengungsi di titik pengungsian. Relawan Komunitas Al Hasby pun turut serta terjun membantu para pengungsi. Para Relawan menetap di Posko HILMI FPI di Lumajang.
Para Relawan membagikan sembako serta mengadakan bantuan pengobatan Cuma-Cuma untuk Para Pengungsi. Bantuan sembako terdiri dari 120 paket Sembako (Sembilan bahan pokok). Masing-masng paket terdiri dari antara
Selain melakukan pembagian Sembako, Relawan Kemanusiaan HILMI FPI dan Komunitas Al-Hasby juga melakukan pengobatan gratis untuk warga terdampak. Relawan Medis yang dipimpin Dr. Saiful dan Dr. Roby. Mereka menyisir warga disekitar yang mengalami gangguan kesehatan. Puluhan warga Dusun Kampung Renteng dan Desa Oro-Oro Ombo. Warga di penungsian ampak terlihat antusias melakukan pengobatan dan pengecekan kesehatanmereka.
Narasumber: Eko Purnomo, Habib Miqbil Assegaf Relamawan Kemanusiaan HILMI FPI.
