Kalimantan Barat, 2 Februari 2025. Relawan Kemanusian HILMI FPI Kalbar (Kalimantan Barat) kembali sigap merespon kondisi banjir yang melanda beberapa wilayah di Kalimantan Barat.
Pada akhir Januari 2025, Kalimantan Barat kembali dilanda banjir besar yang menimbulkan dampak luas di berbagai wilayah. Di daerah pedalaman, banjir menerjang beberapa lokasi, termasuk Kabupaten Landak, Kecamatan Menyuke, khususnya Desa Darit dan Desa Ansang.
Sejak 21 Januari 2025, ketinggian air di wilayah tersebut mencapai ketinggian 3–4 meter (sumber: Dinsos Kalbar, 2025). Bencana ini tidak hanya menggenangi ribuan rumah dan fasilitas umum, tetapi juga memutus akses transportasi, sehingga melumpuhkan aktivitas masyarakat di daerah terdampak.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak, banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam 30 tahun terakhir, dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus dalam beberapa hari sebelumnya (Dinsos Kalbar, 2025).
Relawan Kemanusiaan HILMI FPI Kalbar merespon situasi banjir dengan kondisi ketinggian air berkisar 3 (tiga) hingga 4 (empat) meter. Situasi ini tentu sangat berdampak membuat akses menuju lokasi harus di tempuh dengan perahu bermesin dan dilanjutkan dengan mendayung sampan, karena akses jalan darat terendam banjir.
Relawan Kemanusian HILMI FPI Kalbar memberikan bantuan berupa sembako (sembilan bahan pokok) menuju Desa Sui Segak dan Desa Rantau Panjang, yang berada di Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Tim Relawan Kemanusiaan HILMI FPI Kalbar telah membagikan bantuan berupa 83 paket sembako berupa beras dan mie instan. Bantuan diberikan kepada Kantor Desa untuk 83 KK.