Hilal Merah Indonesia, Poso - Idul Adha 1441 hijriah kembali menjadi moment berharga untuk para mualaf di pedalaman wana kecamatan Tojo kabupaten Tojo Una - una.
Tim da'wah pedalaman wana yang menjadi ujung tombak pergerakan front pembela islam kabupaten Poso untuk membina sekaligus melakukan pembangunan masjid dan 30 rumah mualaf untuk warga suku Ta' di pedalaman, program yang telah berjalan setahun lebih ini terus berlanjut hingga saat ini.
Atas inisiasi yang matang FPI kembali menebar qurban pada tanggal (01/08/2020) di pedalaman yang menjadi salah satu agenda rutin FPI Poso untuk warga mualaf pedalaman, sebanyak 1 ekor sapi di sembelih di tengah hutan belantara di pegunungan Tojo, bersama 43 laskar pembela islam yang dipimpin langsung oleh ustadz Sugianto Kaimudin melakukan qurban di pedalaman, sekaligus menyelesaikan pengecatan Masjid Al-Hidayah Sadame yang di peruntukan untuk para warga mualaf suku Ta'di pedalaman wana.
program pembangunan 30 rumah juga terus berlanjut yang kini telah berdiri beberapa rumah dan di tinggali oleh warga pedalaman yang telah di mualafkan oleh ketua umum DPP FPI KH. Ahmad Sobri Lubis. "Perjuangan membangun 30 rumah mualaf juga terus berlanjut walaupun perlahan tapi pasti. Kendala yang paling pokok adalah cuaca yang jika hujan terjadi banjir dan jalan menuju Pedalaman wana tidak bisa di lalui sehingga pembangunan masjid maupun perumahan berjalan lambat, ungkap Ustadz Sugianto Kaimudin, selain itu para laskar menyelesaikan beberapa rumah di perkampungan mualaf yang nama kampungnya di beri nama oleh imam besar Habib Rizieq Syihab menjadi kampung Hidayah Sadame dan nama masjid Al-Hidayah.
"Alhamdulillah hari ini kami dapat menebar qurban untuk mualaf dan juga telah menyelesaikan pembangunan masjid dan melakukan sholat jum'at perdana di kampung mualaf hidayah sadame, merupakan sebuah kebahagiaan bercampur haru bagi kami bagaimana tidak jalan yang sangat ekstrim untuk membawa material pembangunan seperti seng, paku, semen dll untuk dapat di bangunkan sebuah masjid untuk para warga mualaf" ujar ustadz Sugianto Kaimudin.
Kedepannya FPI Poso akan melakukan program pembinaan yang akan mendatangkan ustadz khusus untuk membina para mualaf suku Ta' di pedalaman sehingga ada guru tetap yang akan tinggal di pedalaman wana mengabdikan diri untuk berdakwah.
"Saya bersyukur bisa bersama mengitari perjalanan yang sangat ekstrim untuk sampai ke padalaman wana dalam tebar qurban dan dapat membantu menyelesaikan masjid dan pembangunan rumah para mualaf. Saya tidak bisa membayangkan dalam kondisi ini saya dan kawan kawan bisa sampai di sana dan rasanya waktu sepekan tidak cukup untuk bersama para mualaf yang penuh dengan keceriaan dan butuh pendidikan agama ini" ungkap Ami Sadat dari markas LPI Sulteng yang membawa para laskar pembela Islam dari palu untuk hadir dalam tebar Qurban di Pedalaman.
Masjid telah usai dan warga sangat berharap bimbingan agama yang cukup untuk mereka serap sebagai pemeluk agama Islam yang baru. "Alangkah indahnya bersama mualaf dan bisa membagi ilmu" ungkap Agus Harsono yang juga ikut dalam rombongan.
