Hilal Merah Indonesia, SULAWESI SELATAN - Meski tenaga kian terasa terkuras di tengah usianya yang renta, tak menjadi halangan dan patah semangat bagi Pak Mahadi (71) untuk terus merawat buah hati satunya-satunya Munceng (36) dengan penuh kasih sayang.
Di dalam rumah yang hanya berupa gubuk bambu dengan penerangan seadanya, yang terletak di Desa Topejawa, Kecamatan Maggara Bombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, sehari-harinya Pak Mahadi hanya bisa merawat sendirian Munceng, sejak istrinya telah lama wafat.
Praktis, Pak Mahadi yang hanya bekerja sebagai pemulung hanya bisa menyediakan waktu untuk merawat Munceng yang menderita kelumpuhan sejak kecil itu seusainya memulung.
Tak terbayangkan apabila Munceng dengan kondisi fisik lemah dan hanya bisa terbaring di atas tempat tidur tersebut harus rela ditinggal sendirian.
Mengetahui hal tersebut, Minggu siang (3/3/2019) dikomandoi Ketua Umumnya, Ustadz Patahuddin Hasan, rombongan DPW FPI Kabupaten Gowa yang terdiri puluhan laskar dan mujahidah, akhirnya mengunjungi kediaman Pak Mahadi untuk menjenguk Munceng sekaligus memberikan santunan uang tunai sejumlah 2 juta rupiah.
Santunan yang diberikan lewat program “Donasi Peduli Ummat” itu, merupakan donasi dari sumbangan masyarakat yang dikumpulkan selama satu pekan.
Rasa haru tak terbendung menyelimuti seluruh rombongan yang hadir. Dan terdorong rasa empati serta kemanusiaan, kedepan rencananya DPW FPI Gowa akan berencana merenovasi rumah Pak Mahadi, guna meringankan beban mereka menjalani kehidupan dan merawat Munceng sehari-harinya. (RG)
