Nenek Iyay usia 85 tahun, sudah tidak sanggup melaksanakan aktifitas apapun selain berbaring, sebelum gempa Cianjur terjadi, nenek Iyay sudah sering sakit-sakitan, ketika gempa terjadi nenek berada di rumah kecilnya, hampir seluruh badannya tertutup puing bangunan, hanya bagian kepala tertahan bambu atap bangunan dan dapat diselamatkan, namun tetap kini fisik nya semakin melemah.
Sedangkan suaminya Kakek Engkos berusia 80 tahun, untuk berjalan saja kakek membutuhkan penopang, ketika gempa terjadi kakek sedang berada di kolam, dan tubuhnya hanya menyisakan bagian leher ke kepala yg tidak tertimbun puing bangunan disekitarnya dan di selamatkan oleh keluarganya.
Pasca gempa terjadi mereka tinggal di tenda terpal di Kp.Pangkalan RT 02 Desa Benjot Kec.Cugenang Cianjur, yang di bangun di atas tanah rumah mereka yang telah hancur, dengan kondisi seadanya, Kakek yang renta dan sakit harus merawat Nenek Iyay yang juga sakit.
Tidak menunggu lama, setelah mengetahui kondisi tersebut, Relawan nasional HILMI-PRI-FPI, membangunkan HUNTARA semi permanen untuk kakek Engkos dan nenek Iyay, alhamdulillah kini mereka dapat tinggal di tempat yang lebih layak dan nyaman ditengah kondisi keterbatasan mereka.
Program HUNTARA semi permanen HILMI-PRI-FPI kini terus dibangunkan bagi warga terdampak bencana, di berbagai lokasi, yang pada tahap 1 bulan Januari 2023, telah mencapai jumlah puluhan unit.
