Kakek Dimyati telah sakit selama berbulan-bulan tidak bisa beraktifitas apapun, dan diurus oleh kedua orang tua Ainun Mahya, cucu dari kakek Dimyati.
Cucuk dari Kakek Dimyati, bernama Ainun Mahya, baru menginjak 8 tahun, anak yang ceria dan rajin, siang itu baru saja pulang dari belajar sekitar pukul setengah dua siang, di halaman rumah berpapasan dengan ayah nya yang akan pergi ke Mesjid, baru saja sampai di halaman Mesjid, Gempa terjadi, sang ayah langsung berlari menuju rumah, seisi rumah semua tertimbun reruntuhan bangunan, kakek Dimyati yang sakit lumpuh, kaki nya tertimpa puing bangunan, namun bagian badan dan kepala selamat karna puing bangunan yang jatuh terhalang lemari pakaian, dan bisa di selamatkan.
Ibu nya Ainun Mahya juga terkubur puing bangunan dan alhamdulillah bisa di selamatkan, namun Ainun Mahya yang juga tertimbun puing bangunan, ketika ditemukan sudah tidak bernafas, orang tua nya segera melarikan ke medis setempat, namun Ainun Mahya dikabarkan sudah wafat.
Keluarga Kakek Dimyati merasakan duka yang amat dalam, disertai kebingungan karna di tengah kondisi sakit membutuhkan tempat untuk bernaung, untuk sementara waktu Kakek Dimyati diungsikan ke rumah saudara jauh.
Dan pada Bulan Februari 2023, HILMI-PRI-FPI melaksanakan serah terima HUNTARA untuk Kakek Dimyati bersama keluarga, kini HUNTARA tersebut telah di manfaatkan, dan Kakek Dimyati bersyukur karna ditengah sakit lumpuhnya kini punya tempat bernaung kembali.