Hilal Merah Indonesia. Subang -- Setelah sempat surut beberapa waktu lalu, banjir kembali melanda Kabupaten Subang, Jawa barat. 6 Kecamatan yang ada di wilayah Subang bagian utaraa menjadi wilayah terdampak banjir susulan ini.
Banjir susulan yang terjadi di Kabupaten Subang terjadi tepatnya di Pusakanagara dan Pusakajaya. Bahkan, 150 rumah terendam air banjir itu semuanya berlokasi di Desa Patimban, Pusakanagara, sangat dekat dengan Pelabuhan Laut Internasional Patimban.
Setelah sempat surut, banjir kembali terjang wilayah Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Banjir kembali merendam pemukiman warga setelah hujan deras mengguyur wilayah Subang.
Ratusan KK pun terpaksa harus kembali mengungsi ke sejumlah tempat, salah satunya di kolong jembatan Jalur utama Pantura Pamanukan. Hampir 1300 Jiwa mengungsi dibawah jalan layang Pantura. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat mereka harus tidur beralaskan tikar plastik dan alas seadanya.
Banjir yang terjadi kali ini diduga bersumber dari luapan aliran air Sungai Cigadung karena tidak mampu menampung hujan lokal yang terjadi di wilayah Subang Pantura yang mengguyur sejak Senin dini hari (15 Februari 2021).
Relawan Kemanusiaan Indramayu terus merespon dan memantau kondisi yang terjadi baik di wilayah Indramayu sendiri maupun wilayah tetangga mereka, mengingat nyaris hampir semua wilayah Pantura mulai dari Pekalongan, Indramayu, Subang, Purwakarta dan Kabupaten Bekasi terendam oleh banjir.
Selama 5 hari Tim Relawan Kemanusiaan Kabupaten Indramayu meluncur menuju ke-2 lokasi di Desa Pamanukan dan Desa Patimban Kabupaten Subang untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak. Bantuan yang diberikan kepada warga terdampak di ke-2 Desa tersebut antara lain: makanan siap santap (nasi bungkus), sembako, obat-obatan, dan pakaian layak pakai.
Tim Relawan Kemanusiaan yang terjun ke lapangan berjumlah 10 personil bergantian setiap harinya. Mereka membagi Tim Relawan menuju ke-2 Desa yang terendam. Tim Relawan Kemanusiaan Kabupaten Indramayu dipimpin oleh Ustad Tono. Pendanaan untuk bantuan yang diberikan diperoleh secara mandiri dari pribadi anggota serta berasal dari donasi simpatisan.
Narasumber: Bunda Amalia Relawan Kemanusiaan Kabupaten Indramayu
