Nenek Oyoh di usia yang amat langka, masih sanggup berjalan, pendengaran nya masih berfungsi, mata nya masih bisa melihat dengan jelas, bahkan perjalanan jauh pun beliau tidak ingin di tandu, ingin tetap berjalan, "Tutur anak keempatnya, yang sudah berusia 75 tahun".
Nenek oyoh sudah lama tinggal bersama cucunya, namun air bersih di rumahnya itu terbatas dan kadang tidak ada, kolam di belakang rumah nya menjadi tempat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, nenek Oyoh sempat jatuh ke kolam itu hampir tenggelam, setelah kejadian itu akhirnya anak nya memutuskan untuk memindahkan Nenek Oyoh ketempat anak nya yang lain, dan selang beberapa minggu terjadi gempa, rumahnya hancur dan Nenek Oyoh yang selalu khatam membaca Al-Qur'an dalam seminggu sekali ini, selamat sedang tidur nyaman dirumah anak nya.
Keinginan untuk kembali kerumah asalnya yang telah hancur dapat terlaksana, Relawan HILMI-PRI-FPI membangunkan HUNTARA semi permanen untuk nya, dan telah diserah terimakan pada 25 Februari 2023, seluruh keluarga mengucap syukur atas terbangun nya HUNTARA tersebut