Hilal Merah Islam. Pasaman Barat - Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang terjadi pada Jumat, 25 Februari 2022 di Sumatera Barat telah menimbulkan dampak kerusakan pada bangunan rumah, gedung sekolah, rumah sakit dan sarana umum lainnya.
Kemudian jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali,"
Kondisi kerusakan saat ini sedang didata, dan sesuai dengan standar penanganan bencana yang pertama-tama harus ditangani adalah korban. Baik korban yang hidup ataupun yang meninggal.
Merespon kondisi tersebut Relawan PRI HILMI FPI Sumatera Barat segera terjun kelapangan ke lokasi bencana sehari setelah kejadian di Simpang Timbo Abu Kanagarian. Tim bermaksud melakukan pemetaan situasi dan kondisi dilapangan. Tim Relawan Kemanusiaan Nasional dibawah Koordinasi Ustadz Yunasdi juga membagikan sembako untuk warga terdampak.
Kemudian 2 hari setelah kejadian Ketua HILMI FPI Riau, telah tiba di lokasi gempa Pasaman Sumbar segera memberikan bantuan di daerah Malam.
Serta berkoordinasi langsung dengan DPP HILMI FPI untuk Mendirikan Posko Kemanusiaan FPI di Pinagar Kajai.
Qodaruallah pada tanggal 27 curah terjadi gempa susulan serta hujan deras yang mengakibatkan longsor dan amblasnya jalan akses menuju lokasi pengusian di Timbo Abu Ateh sehingga jalan tidak bisa di lalui untuk mendistribusikan bantuan untuk korban gempa. Di lokasi titik gempa di Timbo Abu Ateh ada 6 lokasi kamp pengusian. Jumlah warga yang mengungsi disana sekitar 900 KK .
Narasumber: Budi Prasto Relawan Kemanusiaan DPD HILMI FPI Riau.